Minggu, 01 Februari 2015

Sifat Penyabar Rasululloh saw


_مِرَاةُالحَافِظَةُ_

_Sifat Penyabar Rasululloh saw_

Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah ada seorang pengemis Yahuidi yang buta. Setiap hari apabila ada orang yang mendekati ia selalu berkata, “Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya, kalian akan dipengaruhinya”
Setiap hari Rasululloh mendatanginya dengan membawa makanan tanpa berkata sepatah kata pun. Rasululloh juga menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu, walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad, tapi Rasululloh tetap diam, tanpa mengatakan kata apapun dan tidak pernah merasa marah kepada pengemis itu. Rasululloh melakukannya hingga menjelang beliau wafat.
Setelah Rasululloh wafat, tidak ada lagi orang yang membawakan sarapan kepada pengemis Yahudi yang buta itu. Suatu hari Abu Bakar r.a. berkunjung kerumah putrinya Aisyah r.a. beliau bertanya, “Anakku adakah sunah kekasihku yang belum aku kerjakan?,” Aisyah menjawab pertanyaan ayahnya, “Wahai Ayah, engkau adalah seorang ahli sunah. Hampir tidak ada satu sunah pun yang belum ayah lakukan, kecuali satu sunah saja.” ”Apakah itu?” tanya Abu Bakar r.a. “Setiap pagi Rasululloh selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk pengemis Yahudi buta yang berada disana.” Kata Aisyah.
Keesokan harinya, Abu Bakar r.a. pergi kepasar dengan membawakan makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abu Bakar r.a. mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada pengemis itu. Ketika Abu Bakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis itu marah sambil berteriak, “Siapakah kamu?,” Abu Bakar r.a. menjawab, “Aku orang yang biasa datang.” “Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku,” jawab pengemis buta itu. “Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiki, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan makanan dengan lembut kapadaku.” Abu Bakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, “Aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Aku adalah salah seorang sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasululloh saw.”
Setalah pengemis itu mendngar cerita Abu Bakar r.a. ia pun menangis. Pengemis itu berkata, “Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku denagn membawakan makanan setiap pagi, ia begitu mulia.” Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abu Bakar r.a.
Kesabaran Rasululloh memang tidak terbatas dan tidak pernah pilih-pilih, walaupun kepada pengemis buta Yahudi yang selalu memusuhi beliau.
Ikhwan dan Akhwat yang baik, mari kita petik hikmah dari cerita Rasululloh yang sangat penyabar dan sangat menyayangi orang yang ada disekitarnya. Oleh karena itu marilah kita menjadi orang yang berguna bagi siapapun, dimanapun dan kapanpun, disaat orang lain membutuhkan kita, asalkan kita membantu dalam hal yang baik dan diridhoi Alloh SWT. Saat ada orang yang membutuhkan bantuan kita, ayo kita berusaha membantunya dengan apa yang mungkin bisa meringankan beban mereka, jika kita tidak bisa membantu dengan tenaga, ya..kita bantu dengan fikiran, tapi jika kita juga tidak bisa menemukan jalan yang terbaik maka kita doakan saja, semoga mereka bisa diringankan beban masalahnya oleh Alloh SWT. Amiiin!!
_Semoga Bermanfaat_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar